Senin, 07 Maret 2011

Camfrog

Camfrog merupakan layanan chatting yang mengedepankan tampilan webcam penggunanya. Jadi di camfrog , para chatter tidak menggunakan gambar/foto Avatar untuk menampilkan wajah mereka. Namun langsung bisa menampilkan siaran video wajah mereka. Menurut saya hl ini membuat Camfrog menjadi terasa lebih hidup, dikarenakan hal ini membuat kita bisa melihat secara langsung ekspresi lawan bicara kita. Di Camfrog juga terdapat banyak orang yang berasal dari luar negeri. Sehingga kita bisa berbicara dengan menggunakan banyak bahasa di dunia.

Tokyo Girls Collection

Hari ini, melihat di Twitter, terdapat banyak sekali tweet tentang Tokyo Girls Collection. Ternyata itu adalah peragaan busana terbesar yang diadakan di Tokyo. Awalnya mulai tahu dari situs youtube, yang menampilkan tentang peragaan busana itu dari siaran TV fashionTV. Hanya saja di Twitter, tweet yang banyak membahas tentang hal itu ditulis dalam bahasa Inggris.



Rabu, 23 Februari 2011

Internet Dimatikan, Film Hollywood,


Internet Dimatikan
 
Di sejumlah negara di dunia internet dimatikan dikarenakan aksi protes yang digalang menggunakan internet. hal ini terjadi di negara-negara di kawasan Arab. nampaknya internet telah menakutkan bagi sejumlah pemerintahan di beberapa negara. hal inilah yang cukup mengagetkan. ini juga menandakan bahwa tingkat penyerapan internet bagi warga dunia ini, telah tinggi. misalnya dalam sejumlah aksi protes, diambil gambar-gambar mengenai aksi protes itu & disebarkan melalui situs Youtube.


cina pun selalu ketat dalam menyensor konten-konten di internet. negara yang terkenal dengan industri komponen IT ini justru tidak membebaskan akses internetnya. namun di internet ramai berita yang mengabarkan bahwa serangan cyber banyak juga yang berasal dari cina. Internet telah menjadi kendaraan politik. pemutusan koneksi internet ini perlu di waspadai warga dunia yang gemar browsing di Internet. akankah nanti akan memasyarakat teknologi yang mampu untuk menyiarkan jaringan internet sendiri.



Film Hollywood


ada hal menarik mengenai film hollywood akhir-akhir ini. yaitu mengenai boikot yang dilakukan eksportir film dari Amerika Serikat yang mengatakan tidak akan menayangkan film-film Hollywood di bioskop-bioskop Indonesia. hal ini terkait beban tarif yang ingin dikenakan terhadap film tersebut. katanya peraturan ini untuk melindungi industri perfilman dalam negeri. dan yang anehnya alasan dikenakannya beban tarif ini baru saja mencuat kepermukaan, setelah di internet ramai masyarakat merasa khawatir tidak dapat lagi menonton film Hollywood di bioskop-bioskop.


menurut saya inti permasalahan kalah bersaingnya film dalam negeri dengan film Hollywood adalah ketidakmampuan sineas Indonesia dalam membaca selera penonton film di Indonesia. para sineas Indonesia gemar memproduksi film-film horor & film-film yang mengekplorasi sisi-sisi seksualitas. hal ini kata mereka dikarenakan hasil lembaga survey mengatakan bahwa selera film masyarakat Indonesia adalah seperti itu. tapi menurut saya selera penonton film di Indonesia tidaklah seperti apa yang dikatakan oleh lembaga-lembaga survey itu.


buktinya ketika para produsen film Indonesia memproduksi film dengan kriteria yang dirumuskan oleh lembaga survey, film mereka justru kalah bersaing di pasaran dengan film-film Hollywood. hal inilah yang kemudian kemungkinan mendorong para produsen film Indonesia untuk mendukung dikenakannya beban tarif bagi film-film yang diimpor dari Amerika Serikat. menurut saya produsen film dalam negeri harusnya bisa bersaing dengan film-film impor. dengan cara mengubah genre-genre film yang mereka produksi. mereka justru perlu belajar dari film-film impor yang laku di pasaran Indonesia.


insentif yang diberikan kepada produsen film dari Indonesia sebaiknya berupa: pembebasan film produksi Indonesia dari pajak apapun, subsidi biaya produksi film indonesia yg kalau bisa sebesar 50% dari total biaya produksi, subsidi harga tiket menonton film-film Indonesia diioskop-bioskop yang bagusnya sebesar 50%, dan aturan yang ketat mengenai kualitas film-film Indonesia yang boleh tayang di Bioskop-bioskop ( standar kualitas film Indonesia yang boleh tayang di Bioskop hendaknya mengikuti perkembangan selera penonton film di Indonesia yang sebenarnya).


menurut saya dengan kualitas film yang tidak kalah dari film hollywood & harga yang lebih murah, maka film Indonesia menjadi banyak ditonton oleh para penggemar film di Indonesia.

Rabu, 16 Februari 2011

Pandji, Blackberry, Cracking Zone

gue baru nemu lagu lama tapi baru gue kenal, lagunya Pandji
Pragiwaksono. gue baru kenal & tertarik sama lagunya melalui buku
Cracking Zone , karangannya Rhenald Kasali. Gue baca-baca e-book nya
Pandji & bukunya Rhenald Kasali, gue nemukan di kedua buku itu cara
pemasaran yang revolusioner. termasuk gimana caranya menghadapi
pembajakan di era digital & internet ini.
yang namanya pembajakan nggak bisa dihindari apalagi di hapuskan. loe
mesti mau karya loe dibajak kalau loe bikin karya digital. tapi loe
mesti punya cara biar produk loe tetap laku. makanya jangan salahkan
para pembajak atau penyebar produk digital secara gratisan di internet.
tapi ayo bikin ide kreatif buat nambahkan nilai di produk digital loe.


gue lihat di buku Cracking Zone, gimana berita-berita terbaru nyebar
melalui smartphone semacam Blackberry. kalau loe nggak punya smartphone
maka loe akan ketinggalan berita. loe nunggu tuh berita muncul di TV,
atau di koran langganan loe, maka loe udah telat. wartawan aja zaman
sekarang pada sibuk mandangin sosial media. cara cracker dalam dunia
bisnis, menurut juga bagus untuk cari lahan bisnis di luar jawa.


soalnya sekarang ini kan investasi tetap rame di pulau jawa. kayaknya di
jawa itu mudah banget buat nanam modal terus menghasilkan. makanya ayo
kita coba cari ide kreatif biar rame buka bisnis di luar jawa. pokoknya
semua yg dianggap jelek di saat sekarang ini, bisa jadi model bisnis di
masa depan. kayak pembajakan itu, sebenarnya pembajakan bisa mendorong
orang berpikir cara baru gimana memproduksi & menjual kreativitasnya
dengan cara baru & tetap bisa dapat uang untuk beli makanan.

Minggu, 09 Januari 2011

Blackberry Messenger, Java, Laptop, Android

Setelah lama nggak posting, sekarang kembali posting lagi. Banyak hal nih selama ini yang perlu di ulas. Semua itu hasil dari lihat-lihat milis, baca-baca artikel disitus web, bahkan hal yang baru adalah dengerin podcast. Jadi sekarang belajar IT nggak cuma lewat tulisan aja tapi pakai multimedia kayak file video & audio. Mau bahas soal java dulu ya. Wah di java nih banyak hal seru, contohnya: isu bahwa java bakalan mati. Ada isu soal ribut-ribut ORACLE dengan komunitas open source. Juga ada berita tentang perseteruan ORACLE dengan Google. Semua itu ada pembahasannya di milis JUG-Indonesia.


Kalau menurut ku, ini semua bisa menggoyang programer Java, terutama yang masih pemula. Kalau yg pemula kan baru aja belajar tuh, jadi masih mempertanyakan bagaimana masa depan bahasa pemrograman Java. Padahal semua bahasa pemrograman itu ada manfaatnya, kan semua itu adalah kode-kode untuk kita berkomunikasi dengan komputer, untuk kita memberikan perintah kepada komputer. Jadi biar bahasa pemrograman Java bakalan meredup popularitasnya, tapi bakalan ada aja jalan untuk membangun aplikasi dengan basis Java di Komputer.


Kan sama aja dengan bahasa-bahasa pemrograman yang lain, kan nggak semua bahasa-bahasa itu populer, tapi mereka tetap bisa jalan di komputer. Jadi yang lebih penting adalah mempelajari 1 bahasa pemrograman secara mendalam, dan membuat aplikasi sebanyak mungkin dengan menggunakan bahasa pemrograman itu. Kadang tuh ribut-ribut soal bahasa pemrograman, sebenarnya cuma karena vendor aja yang lagi berebut lahan bisnis. Jadi sebenarnya sebagai user produk IT kita nggak perlu mengkhawatirkan ribut-ribut mereka itu. Terus aja kita gunakan produk yang kita miliki.


Kan otak nya user nggak kayak otaknya para developer yg kerja di vendor-vendor IT, biasanya lama atau susah banget buat user memahami fitur-fitur yang ada di produk-produk vendor, apalagi untuk produk bahasa pemrograman seperti Java ini. Jadi mungkin aja fitur-fitur baru yang diributkan itu nanti nya malah jadi kurang dimanfaatkan di dunia nyata. Juga jangan terlalu percaya apa kata orang soal suatu produk IT, walaupun orang itu pakar dari sebuah perusahaan ternama. Karena bisa jadi perkataannya itu untuk menjatuhkan keunggulan produk dari perusahaan saingannya.


Yang kayak gini kayaknya nggak bakalan ada habis-habisnya di dunia IT ini. Yang kayaknya rame di penghujung tahun 2010 & di awal tahun 2011 adalah munculnya produk IT yang mungkin aja sebenarnya sama semuanya, tapi di jual dengan merek & bungkus yang berbeda. Nah contohnya nih teknologi Iphone & Ipad, semakin banyak aja vendor selain Apple yang menjual produk dengan teknologi serupa. Jadi curiga siapa tau ada pabrik yang memproduksi produk Iphone/Ipad tanpa merek, yang nanti nya bisa dikasih merek/bungkus yang berbeda-beda. Wah bakalan murah banget kalau kita bisa beli langsung dari pabrik yang memproduksi Iphone/Ipad tanpa merek itu.


Hal ini kan udah terjadi di industri Laptop, banyak merek-merek yang ternyata dibuat oleh pabrik yang sama, dengan basis hardware yang sama, tapi dijual dengan harga yang berbeda-beda. Contohnya terjadi di laptop yang di produksi oleh pabrik Compal & Clevo. Sampai Drivernya aja bisa sama. Hal ini sangat menguntungkan bagi pengguna Linux. Dikarenakan apabila sebuah distro atau versi Linux udah bisa jalan di laptop A maka berarti Linux itu bisa juga jalan di laptop-laptop lain yang memiliki basis hardware yang sama dengan laptop A, walaupun merek & type nya berbeda.


Jadi yang mau pakai Linux nggak usah khawatir kalau mau instal Linux di laptop yang merek & type nya berbeda-beda. Yang penting lihat tuh basis hardware/barebone & lihat juga siapa sebenarnya pabrik yang memproduksi laptop itu. Kalau soal Android, bagus lah ada operating system buat handphone yang open source. Semoga aja Google bisa mempertahankan sistem operasi ini agar bersifat Open Source, jangan sampai kayak Java yang sekarang dikelola  oleh ORACLE & akhirnya menimbulkan perseteruan dengan komunitas Open Source.


Kalau bersifat Open Source itu menurutku bagus, karena akan membuka sarana seluas-luasnya untuk berkreasi, juga ide kreatifnya nggak akan mati. Karena kalau misalnya android yang ada sekarang di blokir atau dihentikan produksinya, maka akan muncul android-android type lainnya, dan mungkin dengan bungkus yang berbeda.  Contohnya aja aplikasi Blackberry Messenger yang katanya akan di blokir oleh pemerintah Indo, kalau aplikasi BBM itu open source dan bisa diinstal dimana aja, dan bisa dioperasikan melalui jaringan internet mana aja, kan tentunya aplikasi BBM tidak akan pernah mati.


Sebuah aplikasi software, walau dikelola oleh vendor besar, bisa saja tidak dapat menghindari pemblokiran. Sebaiknya aplikasi populer, pengelolaan & pengembangannya diserahkan kepada komunitas, sehingga ada banyak cara untuk menjaga agar aplikasi itu bisa terus eksis.